Alangkah indahnya apabila posisi strategis seperti ketua kwartir daerah Jatim boleh di floor-kan pada para peserta musda dimana sang calon tersebut akan mengungkapkan visi dan misinya ke depan, apalagi apabila ada beberapa orang calon, wah rasanya bakalan hidup demokrasi ini, tapi disinilah sebenarnya sedikit 'blunder' yang terjadi di tubuh Gerakan Pramuka krn posisi ketua kwartir daerah pastilah jabatan yg secara ex officio akan di'serahkan'-suka gak suka-pada salahsatu birokrat yang duduk di pemerintahan pemprov jatim dan yang pastinya beliau tersebut mendapatkan semacam 'mandat atau restu?' sebelumnya dari kamabida jatim-pakde karwo.... so sepertinya kita harus melihat kemana mandat tersebut akan diberikan oleh beliau, barulah peserta musda memberikan 'stempel' persetujuan atas calon tersebut....emang bisa tah calon yang udah di'tunjuk' kamabida tidak disetujui oleh peserta musda?.....