PRAMUKAREK Forum
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

Forumnya Pramuka

Login

Lupa password?



Counter

Support by :
KALAU YANG INI BAGAIMANA ? Logossq
User Yang Sedang Online
Total 4 uses online :: 0 Terdaftar, 0 Tersembunyi dan 4 Tamu :: 1 Bot

Tidak ada

[ View the whole list ]


User online terbanyak adalah 82 pada 21/10/2024, 02:23
Facebook Like
Statistik

You are not connected. Please login or register

KALAU YANG INI BAGAIMANA ?

3 posters

Go down  Message [Halaman 1 dari 1]

1KALAU YANG INI BAGAIMANA ? Empty KALAU YANG INI BAGAIMANA ? 1/2/2011, 17:36

imoet

imoet

PEJABAT PEMPROV MASUK SUSUNAN PENGURUS KWARDA PRAMUKA

Selasa, 01 Februari 2011
Puluhan pejabat pemerintahan dari Pemprov Jatim masuk dalam susunan kepengurusan Kwarda Pramuka periode 2011-2015. Di antaranya, Gubernur Jatim Dr H Soekarwo sebagai Ketua Majelis Pembimbing Daerah (Mabida), Wakil Gubernur Jatim Drs H Saifullah Yusuf sebagai Ketua Kwartir Daerah (Kwarda) Gerakan Pramuka Jatim, dan Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah, Nurwiyanto sebagai Ketua Lembaga Pemeriksa Keuangan Kwarda Jatim.
“Walau banyak pejabat struktural Pemprov Jatim masuk dalam struktur kepengurusan mabida atau kwarda itu tak akan menjadi masalah. Yang pasti jabatan baru itu adalah tugas baru yang harus dijalankan. Ini di luar tugas kedinasan,” ujar Pakdhe Karwo, sapaan Ketua Mabida, usai melantik Ketua Kwarda Jatim di Gedung Negara Grahadi, Selasa (1/2).
Selain Gubernur, Wagub dan kepala BPKAD, dari pantauan JNR juga terdapat beberapa pejabat eselon II yang mengikuti prosesi pelantikan, seperti Kepala Dinas Kominfo Jatim Drs Sujono MM, Kepala BPBD Jatim Siswanto, Kepala Dinas Pariwisaya Jarianto, yang masuk dalam susunan anggota Mabida Jatim. Untuk posisi Wakil Ketua Mabida diisi oleh sejumlah pimpinan Muspida Jatim, seperti Kapolda Jatim Irjen Pol Badrodin Haiti, Pangdam V Brawijaya Mayjend TNI Gatot Nurmantiyo, Kajati Jatim M Farella, dan Pangarmatim Laksamana Muda TNI Bambang Suwarto. Sementara mantan Ketua Kwarda periode 2006-2010 yang kini menjabat Wakil Ketua DPRD Jatim diserahi tugas oleh Pakdhe Karwo sebagai Wakil Ketua Mabida bersama jajaran Muspida.
Sedangkan di jajaran pengurus Kwarda Jatim, Wakil Ketua sebagai Ketua Harian dipegang oleh Dr H Rasiyo yang kini juga menjabat sebagai Sekretaris Daerah Provinsi Jatim. Wakil Ketua Harian sekaligus Wakil Ketua Bidang Administrasi dan Manajemen dijabat AR Purmadi yang periode sebelumnya menjabat sebagai Wakil Ketua Bidang Bina Anggota Dewasa.
Sedangkan Waka Bina Anggota Dewasa dijabat oleh Bambang SW yang sebelumnya menjabat Sekretaris Kwarda Jatim. Untuk Wakil Ketua Bidang Bina Anggota Muda tetap akan dijabat Ir Singgih Setyo Sayogo dan Wakil Ketua Bidang Humas dan Abdi Masyarakat yang sebelumnya dijabat Dra Ari Wardianti MSi kini dipegang oleh Kabid Pengendalian Penyakit dan Masalah Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Pemprov Jatim, dr Budi Rahayu mewakili Saka Bhakti Husada.
Pelaksanaan pelantikan juga dihadiri ketua Kwarnas Gerakan Pramukia, Prof Dr dr Azrul Azwar MPh. Azrul datang juga untuk melantik Soekarwo dan jajarannya di Mabida Jatim. Sedangkan pelantikan pengurus Kwarda, Lembaga Pemeriksa keuangan Kwarda Jatim, dan Dewan Kerja Jatim dipimpin oleh Pakdhe Karwo.
Gus Ipul, sapaan akrab Saifullah Yusuf mengatakan, sebetulnya secara pribadi ia belum siap dengan jabatan yang baru ini, sebab jabatan yang baru saja diterima ini bebannya sangat berat untuk diemban. “Mengapa saya berkata begitu, karena selama lima tahun lamanya Kwarda yang dipimpin Kak Soenaryo sangat baik dan bagus. Yaitu sebagai Pramuka terbaik Nasional di Indonesia. Itulah, alasannya mengapa saya mengatakan bahwa jabatan ini bebannya sangat berat. Apakah saya mampu membawa dan membimbing pramuka Jawa Timur 5 tahun kedepan kearah yang lebih baik di segala bidang. Tetapi, karena desakan dan dorongan dari bapak Gubernur serta kakak-kakak pembina yang lain mengatakan siap membantu dan bersama- sama membangun Jatim lewat pramuka agar Jatim menjadi lebih baik. Maka, saya siap dan bersedia,” tegasnya.
Selanjutnya Gus Ipul mengatakan, lima tahun ke depan merupakan kebangkitan Pramuka Jatim. Untuk itu, pihaknya akan berupaya terus berpikir dan mencari model-model serta inovasi baru, kemasannya pun harus baru. Karena situasinya sudah berbeda dan tidak sama sehingga semangat kepramukaan atau gagasannya harus mengena dengan pola pikir anak sekarang. (afr)
COPAS DARI Dinas Komunikasi dan Informatika Prov. Jatim
[b] Evil or Very Mad Evil or Very Mad Shocked Shocked

http://www.smp2sampang.wordpress.com

ghozy

ghozy
Moderator
Moderator

What a Face itulah Badan Super di Pramuka "Majelis Pembimbing", kalau salah pun tidak bisa dikeluarkan dari keanggotaan he he he. Wong dah dikasi tempat di Mabi saja masih banyak yang maunya masuk jadi andalan kok, tul ga?

Saya sih lebih suka "Majelis Pembimbing" dihapus diganti dengan "Dewan Penyantun" yang tugasnya lebih jelas, he he he

http://www.flickr.com/photos/ghozy/

imoet

imoet

itulah Badan Super di Pramuka "Majelis Pembimbing", kalau salah pun tidak bisa dikeluarkan dari keanggotaan he he he. Wong dah dikasi tempat di Mabi saja masih banyak yang maunya masuk jadi andalan kok, tul ga?

Saya sih lebih suka "Majelis Pembimbing" dihapus diganti dengan "Dewan Penyantun" yang tugasnya lebih jelas, he he he


Terus.....
pramuka sebagai yayasan.....
Jangan ah, walaupun masih belum bisa mandiri ( kata siapa? )

stttt.... dana yang dikucurkan kan dari Negara ( rakyat )

http://www.smp2sampang.wordpress.com

ghozy

ghozy
Moderator
Moderator

Pramuka ya tetap jadi NGO/LSM. Seperti WOSM juga NGO dan punya Dewan Penyantun juga. Anggota Dewan Penyantun tugasnya jelas, hanya memberi santunan dana saja. Sama sekali tidak punya kewenangan untuk menentukan kebijakan apapun.

Mereka hanya berhak mendapat laporan penggunaan keuangan (semua orang juga boleh liat laporan keuangan WOSM kok). Dan berhak pula mendapat lencana penghargaan bagi pemberi dana mencapai jumlah tertentu.

Tentu iuran anggota harus jalan. Di gugusdepan saya semua anggota juga iuran, karena pembina juga anggota maka saya sebagai Pembina juga harus iuran plus-plus malah Smile .

Dan kami punya Ikatan Alumni Gugusdepan yang juga mengumpulkan dana untuk digunakan Gugusdepan, mereka tidak ikut menentukan kebijakan gugusdepan, hanya ikut nyumbang dana saja.

Kak imoet juga masih setia membayar iuran kepada Gerakan Pramuka kan?


What a Face

http://www.flickr.com/photos/ghozy/

imoet

imoet

kak Ghozy wrote :
Tentu iuran anggota harus jalan. Di gugusdepan saya semua anggota juga iuran, karena pembina juga anggota maka saya sebagai Pembina juga harus iuran plus-plus malah .

Dan kami punya Ikatan Alumni Gugusdepan yang juga mengumpulkan dana untuk digunakan Gugusdepan, mereka tidak ikut menentukan kebijakan gugusdepan, hanya ikut nyumbang dana saja.

Kak imoet juga masih setia membayar iuran kepada Gerakan Pramuka kan?


Itulah.....Gudep saya punya sumber dana tetap ( BOS ) mungkin ini karunia atau musibah ?.
dengan alokasi dana yang ditentukan oleh rapat Komite sekolah gudep saya mampu melaksanakan apa yang diamanatkan oleh mugus ( ketua komite sekolah adalah teman korp pelatih ) sehingga pembina, majelis pembimbing, anggota hanya tinggal melaksanakan tanpa ada iuran ( melanggar SK Kwarnas ) tapi semua terpenuhi ( bahkan ada kas lebih untuk kegiatan diluar rencana mugus.

http://www.smp2sampang.wordpress.com

Blaster Prabaswara

Blaster Prabaswara

Ingat lho sebenarnya Pramuka itu hobby bukan pekerjaan (profesi red) ... seperti halnya mancing atau ngumpulin perangko. Jadi ya lebih banyak tekornya. Beda banget sama sepak bola walau sama-sama hobby tapi bisa menghasilkan uang. Sebagai sebuah hobby ... bagus banget lho kalau ada yang mau mendanai ... hehehe. Tapi ya gitu cukup mendanai saja jangan ikut-ikutan masuk ke dalam kebijakan kalau tidak tahu betul masalah kepramukaan. Nanti malah menjadi salah kaprah. Saya setuju sama Kak Ghoz ... sebaiknya mabi diganti saja jadi dewan penyantun ... siiipppp ... Laughing

http://pramukaxp2.wordpress.com

ghozy

ghozy
Moderator
Moderator

Trims kak blaster, moga tambah berbahagia bersama adik2 di gugusdepannya. Bersyukurlah Kak Imoet ada "bantuan yang tidak mengikat" kalau bahasa AD/ART begitu ya Very Happy , kalau ada dana lebih mestinya bisa dibuat aktifitas yang lebih berkualitas khaann.


Tapi memang menurut saya pribadi iuran itu harus jalan. Bukan sekedar masalah kecukupan dana di Gugusdepan, kalau ada kegiatan Regu (penggalang) atau kegiatan Sangga (penegak) apa juga Gugusdepan mau nanggung biayanya?

Dan yang lebih penting adalah memberikan pendidikan kepada adik2, bahwa sebagai anggota organisasi, maka kita wajib bertanggungjawab/berkontribusi atas berlangsungnya organisasi kita. diharapkan muncul kesadaran sebagai warga negara (organisasi juga) yang juga harus berkontribusi positif kepada negeranya.

http://www.flickr.com/photos/ghozy/

Sponsored content



Kembali Ke Atas  Message [Halaman 1 dari 1]

Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik